Efek Jurgen Klopp Belum terasa bagi Liverpool, setelah hanya bermain imbang dengan southhampton

JAKARTA, Indonesia — Kehadiran Jurgen Klopp ke Liverpool disambut dengan penuh suka cita. Tidak saja oleh fans Liverpool, tapi juga media-media Inggris. Mereka penasaran akan seperti apa bulan madu Klopp bersama The Kop—julukan Liverpool.
Hingga dua laga berjalan, tak ada bulan madu itu. Dua-duanya berlangsung seri. Melawan Tottenham Hotspur di Premier League, Jordan Henderson dkk ditahan 1-1. Begitu juga di Europa League saat mereka menjamu klub Rusia Rubin Kazan di Anfield.
Padahal, alasan pemecatan manajer sebelum Klopp, Brendan Rodgers salah satunya adalah performa tak meyakinkan. Dalam laga-laga yang seharusnya dengan gampang mereka menangkan, Liverpool justru tertahan.
Saat melawan FC Sion di Europa League, 2 Oktober, misalnya. Liverpool secara mengejutkan ditahan seri 1-1 di Anfield. Ternyata saat menghadapi Rubin Kazan, hasil yang sama juga harus ditelan Liverpool.
Padahal, Rubin Kazan harus bermain dengan 10 orang setelah Oleg Kuzmin mendapat kartu kuning kedua di menit ke-36.

Efek Jurgen Klopp Belum terasa bagi Liverpool, setelah hanya bermain imbang dengan southhampton
 
Lantas, di manakah efek Juergen Klopp yang menjanjikan itu?
Dua laga tanpa kemenangan bisa dipahami sebagai waktu bagi Klopp untuk beradaptasi. Namun di laga ketiganya melawan Southampton, tak boleh ada lagi hasil seri atau bahkan kalah. Apalagi laga digelar di Anfield, kandang keramat Liverpool. Mereka hanya punya satu pilihan: menang.
Kemenangan tak hanya akan menaikkan mental para pemain tapi juga membuat kepercayaan skuat kepada Klopp semakin kuat. Selama ini, para pemain juga belum bisa membuktikan apakah pendekatan taktis Klopp mujarab membawa kemenangan.
Kolumnis ESPN Iain Macintosh menyebut, satu-satunya perubahan di Liverpool hanyalah pada manajernya. “Manajer berbeda, tapi sepak bolanya masih tetap sama,” kata Macintosh.
Jangan dulu berharap menang
Melawan Southampton, belum ada tanda-tanda meyakinkan bahwa Liverpool akan menang. Performa terakhir mereka masih sama saat ditangani Rodgers.
Memang, performa sang lawan musim ini juga belum konsisten bak roller coaster. Mereka mampu mengandaskan Chelsea 3-1 di Stamford Bridge, kandang Chelsea, tapi justru ditahan seri 0-0 oleh tim kecil Watford, dan 2-2 dengan Newcastle United.
Southampton bahkan sempat hampir menang melawan Manchester United, 20 September. Mereka unggul 1-0 via Graziano Pelle sebelum disamakan Anthony Martial hingga United bablas menang 3-2.
Namun demikian Southampton masih lebih baik dibanding Liverpool dalam urusan mencetak gol. Total gol The Saints hampir separo jumlah gol Liverpool (15 banding 8). Begitu juga dalam hal pendekatan taktis antar pelatih.
Koeman menghadapi eksodus besar-besaran pemain Southampton sejak musim pertamanya pada 2014-2015. Musim ini, gelandang andalannya, Morgan Schneiderlin, hijrah ke United. Tapi, Koeman masih mampu membawa timnya bersaing di papan tengah.
Sebaliknya, tantangan bagi Klopp cukup banyak. Dia tak hanya harus berurusan dengan skuat Liverpool yang performanya belum optimal, tapi juga sepak bola Liga Inggris yang lebih cepat dan keras dibanding Bundesliga.
Karena itu, jangan dulu berharap hasil instan. Klopp juga mengatakan bahwa dirinya tak bisa memaksa pemain. “Yang penting kami berkembang,” katanya seperti dikutip Telegraph.
Namun, bukan berarti pelatih berpaspor Jerman itu membiarkan saja penampilan di bawah standar para pemainnya. Dia perlahan membenahi mereka. Bahkan menyingkirkannya jika perlu.
“Jika kamu adalah pemain yang penuh motivasi, konsentrasi, dan kesiapan, saya tidak akan terlalu keras. Tapi jika tidak, saya akan sangat keras. Bekerja dengan pemain yang tak memahami profesionalisme hanyalah buang-buang waktu,” katanya.
Mantan pelatih Mainz 05 itu juga siap memberi kesempatan bagi para pemain muda yang lebih memiliki semangat untuk menang.
“Saya bisa memberi mereka satu kesempatan, dua kesempatan, tiga kesempatan. Jika kamu tak lagi muda dan manajer sebelumnya sudah memberi kesempatan, berarti itu hanya buang waktu,” katanya.
Pembenahan besar-besaran di Liverpool mulai dijalankan di era Klopp. Dan pembenahan itu membutuhkan waktu. Pendukung Liverpool harus sabar. Tapi sampai kapan? —

0 Response to "Efek Jurgen Klopp Belum terasa bagi Liverpool, setelah hanya bermain imbang dengan southhampton"

Posting Komentar